Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, dikenal beristri banyak. Punya istri banyak dan cemburuan tentu membuat Bung Karno pusing. Kadang Bung Karno terpaksa main kucing-kucingan dengan para istrinya.
Ketika Pak Presiden ini menikah dengan Hartini, Fatmawati marah dan keluar dari Istana. Istri kedua Soekarno ini memilih tinggal di Kebayoran Baru. Hartini pun akhirnya tidak tinggal di Istana, tetapi di paviliun Istana Bogor. Lalu setelah menikah dengan Dewi Soekarno, wanita Jepang ini ditempatkan di Wisma Yasoo, Jl Gatot Subroto. Sementara istri lainnya, Haryati 'ditaruh' di kawasan Slipi, Jakarta Barat.
Banyak kisah lucu soal poligami Soekarno. Misalnya soal surat. Karena sibuk, Bung Karno tidak sempat menulis surat untuk masing-masing istrinya. Maka dia menyuruh juru tulis Istana untuk mengetikkan surat cinta bagi istrinya.
Tapi betapa kagetnya Soekarno saat mendapati surat cinta itu diketik di atas kertas berkop kepresidenan resmi. Lengkap dengan logo burung garuda dan cap kepresidenan. Bukan itu saja, si pengirim bukan ditulis sebagai 'mas' atau 'Soekarno' tetapi Paduka Yang Mulia Presiden Republik Indonesia, Ir Soekarno.
Nah, akibat banyak istri ini para ajudan pun jadi punya tugas tambahan. Ajudan Soekarno, Bambang Widjanarko menceritakan semua kerepotan ini.
Para istri Soekarno ini selalu curiga ke mana Soekarno pergi setelah jam dinas usai. Apakah menemui istrinya yang lain? ke rumah si A, si B atau si C? Para ajudan Soekarno pun harus berbohong demi menyelamatkan bos mereka.
"Kami para ajudannya harus membantu dan mengamankan setiap timbul persoalan. Kalau perlu harus berbohong, apabila ibu yang satu bertanya apakah Bung Karno bertemu dengan ibu yang lainnya," kata Bambang Widjanarko dalam buku 'Sewindu Dekat Bung Karno' terbitan Kepustakaan Populer Gramedia.
Jika Soekarno bertanya "Apakah aku sudah rapi?" Maka 'rapi' itu artinya bersih dari bekas lipstik, dan wangi parfum salah satu istrinya. Ajudan pun harus ektra teliti memeriksa. Jika ada bekas parfum misalnya, maka Soekarno akan pulang dulu ke Istana Negara untuk mandi dan berganti pakaian.
Pernah suatu saat, Haryati, mendengar Soekarno sedang menemui istrinya yang lain. Dia pun marah dan hendak menyusul ke tempat acara. Soekarno yang mendapat laporan, memerintahkan bagaimana dan apapun caranya, Haryati tak boleh meninggalkan Slipi.
Maka 'operasi sabotase' itu digelar. Awalnya sopir Haryati berpura-pura mobilnya mogok. Haryati yang murka meminta agar dikirim mobil dari Istana. Tapi berjam-jam mobil itu tidak juga datang. Saat sopir sudah berhasil menyalakan mobil yang tadi mogok, sebuah truk tiba-tiba mogok di depan rumahnya. Mobil Haryati pun tidak bisa keluar dari garasi. Misi sabotase ini sukses.
Repot memang punya banyak istri yang pencemburu.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Labels
Agama
Alam
Aneh Banget
Artikel
Artis Unik
asmara
Berita unik
Christmas
Dahsyat
Dampak Media
Dewasa
Dunia
E-book Kristen
Feature
Foto Unik
Free Download
Hewan Unik
Humor
Iman
Info
Info kesehatan
Infographics
Inspirational
Inspirational Movie
Inspirational Photo
Inspirational Video Clip
Inspiring book
Inspiring SMS
Inspiring Story
Isu
Kebebasan Beragama
Kesaksian
Kesehatan
Khotbah Di Bukit
Kuliner
Life Style
Lucu
Misteri
Motivational
Nama Allah
Nasional
News
orang terkenal
Penganiayaan
Penistaan
Perjuangan Iman
Poster
Radikalisme
Refleksi Tou Minahasa
Renungan
Second Coming
Sejarah
Selebriti
Seni
Soal Asmara
Spiritual Reflection
Tau Gak Sih
Tekno
Teknologi
Tempat Unik
The Passion of Christ
Tips
Tips Unik
Tokoh
travel
True Love
True or False
True Story
Unik
Wallpaper
Worship Video
0 komentar:
Posting Komentar